BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Suatu sifat fisiologis khusus yang
dimiliki tumbuhan adalah kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara
dan air dari tanah untuk dirubah menjadi bahan organik dan asimilasi didalam
tubuh tanaman. Peristiwa ini dapat berjalan apabila terdapat cahaya dan oleh
sebab itu asimilasi zat karbon disebut fotosintesa, lebih lengkapnya proses
dimana zat-zat bahan organik H2O dan CO 2 oleh klorofil dengan bantuan sinar di
ubah menjadi zat organik karbonhidrat lazimnya peristiwa fotosintesa dinyatakan
dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut:
6
CO2+ 12 H2O
C
6 H12O 6 + 6O2 + 6 H2O
Peristiwa
dapat berlangsung jika ada khlorofil dengan
bantuan cahaya matahari yang dipergunakan tumbuhan yang mengadakan fotosintesa
itu hanya 0,5 sampai 2% saja dari jumlah energi yang tersedia, energi yang
diberikan oleh sinar itu tergantung kepada kualitas, intensitas dan lama
penyinaran. Cahaya matahari yang nampak pada mata kita bergelombang antara
930-760 nm ( 1 nm= 10 angstrom ) yang terdiri dari beberapa cahaya dengan
panjang gelombang yang berbeda-beda yaitu:
UNGU
|
NILA
|
BIRU
|
HIJAU
|
KUNING
|
JINGGA
|
MERAH
|
309nm 430nm 470nm 500nm 560nm 600nm
650nm 760nm
Dalam
beberapa percobaan ditunjukkan bahwa diantara sinar yang nampak tersebut, sinar
merah dan nila yang menghasilkan laju fotosintesa lebih tinggi dibanding yang
lain. Sacks (1860) membuktikan bahwa pada fotosintesa terbentuk
karbohidrat/amilum. Adanya amilum dapat membuktikan dengan pengujian yodium
dimana amilum bila direaksikan dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum
hanya terdapat pada bagian-bagian daun yang hijau dan terkena sinar matahari.
Housz(1799) membuktikan bahwa pada fotosintesa dilepaskan O2. Hal ini
mebuktikan dengan menggunakan tanaman hadrilla verticulata dibawah corong
terbalik, jika tanaman tersebut terkena sinar matahari maka timbulah
gelembung-gelembung gas dan gas ini ternyata oksigen.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini
adalah.
1. Bagaimanakah
dalam beberapa percobaan ditunjukkan bahwa di antara sinar yang nampak tersebut, sinar merah dan nila yang
menghasilkan laju fotosintesa lebih tinggi dibanding yang lain?
2. Bagaimanakah
dalam pembuktian dengan menggunakan tanaman hidrilla verticullata dibawah
corong terbalik?
1.3 Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah
ditetapkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah.
1. Melakukan pengujian peranan khlorofil,
intensitas cahaya dan panjang
gelombang cahaya daalam fotosintes.
2. Menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi
terhadap laju fotosintesa
BAB II. METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
· Hari :
Senin
· Tanggal :
30 April 2012
· Tempat :
Lab Tanaman
2.2 Alat dan Bahan
· Alat :
1. Erlemeyer 1000 cc
2. Corong glass
3. Plastik transparan warna : Merah, ungu, nila, biru,
kuning, hijau dan jingga
4. Stop watch
5. Ember plastik
6. Gunting
7. Tabung reaksi
· Bahan :
1. Tanaman Hidrilla
verticulata
2. Air
2.3 Prosedur Kerja
1. Persiapkan Erlenmeyer 1000 cc, corong glass dan tabung
reaksi
2. Persiapkan ember plastik dan isidengan air sampai ¾
bagian
3. Ambil tanaman Hidrilla
verticula secukupnya dan letakkan erlenmeyer. Kemudian tutup tanama dengan
coorng glas terbalik dengan ujung corong tertutup tabung reaksi (semua
pekerjaan ini dilakukan dalam ember berisi air, agar tidak terdapat gelembung
udara corong ditutup dengan tabung reaksi)
4. Setelah siap angkat erlenmayer dari dalam ember dan
tempatkan gelas ukur ditempat yang terkena sinar matahari penuh.
5. Ulangi pengisian gelas ukur tersebut. Setelah itu,
tutup salah satu dari gelas ukur tersebut menggunakan plastik transparan yang
berwarna merah.
6. Letakkan keduanya pada daerah yang terkena matahari penuh.
7. Amati peristiwa yang terjadi selama 10 menit.
8. Ulangi praktikum sebanyak 3 kali.
9. Kemudian pindahkan erlenmeyer tersebut ketempat yang
terlindungi dari sinar matahari. Amati peristiwa yang terjad, selama 10 menit.
10. Lakukan percobaan tersebut sebanyak 3 kali.
0 komentar:
Posting Komentar