Jumat, 21 Juni 2013

Fotosintesa tumbuhan.fisiologi


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
       Suatu sifat fisiologis khusus yang dimiliki tumbuhan adalah kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara dan air dari tanah untuk dirubah menjadi bahan organik dan asimilasi didalam tubuh tanaman. Peristiwa ini dapat berjalan apabila terdapat cahaya dan oleh sebab itu asimilasi zat karbon disebut fotosintesa, lebih lengkapnya proses dimana zat-zat bahan organik H2O dan CO 2 oleh klorofil dengan bantuan sinar di ubah menjadi  zat organik karbonhidrat  lazimnya peristiwa fotosintesa dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut:
6 CO2+ 12 H2  C 6 H12O 6 + 6O2 + 6 H2O
            Peristiwa dapat berlangsung  jika ada khlorofil dengan bantuan cahaya matahari yang dipergunakan tumbuhan yang mengadakan fotosintesa itu hanya 0,5 sampai 2% saja dari jumlah energi yang tersedia, energi yang diberikan oleh sinar itu tergantung kepada kualitas, intensitas dan lama penyinaran. Cahaya matahari yang nampak pada mata kita bergelombang antara 930-760 nm ( 1 nm= 10 angstrom ) yang terdiri dari beberapa cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda yaitu:
UNGU
NILA
BIRU
HIJAU
KUNING
JINGGA
MERAH
309nm        430nm       470nm          500nm           560nm        600nm        650nm   760nm

Dalam beberapa percobaan ditunjukkan bahwa diantara sinar yang nampak tersebut, sinar merah dan nila yang menghasilkan laju fotosintesa lebih tinggi dibanding yang lain. Sacks (1860) membuktikan bahwa pada fotosintesa terbentuk karbohidrat/amilum. Adanya amilum dapat membuktikan dengan pengujian yodium dimana amilum bila direaksikan dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian-bagian daun yang hijau dan terkena sinar matahari. Housz(1799) membuktikan bahwa pada fotosintesa dilepaskan O2. Hal ini mebuktikan dengan menggunakan tanaman hadrilla verticulata dibawah corong terbalik, jika tanaman tersebut terkena sinar matahari maka timbulah gelembung-gelembung gas dan gas ini ternyata oksigen.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah.
1.      Bagaimanakah dalam beberapa percobaan ditunjukkan bahwa di antara sinar yang  nampak tersebut, sinar merah dan nila yang menghasilkan laju fotosintesa lebih tinggi dibanding yang lain?
2.      Bagaimanakah dalam pembuktian dengan menggunakan tanaman hidrilla verticullata dibawah corong terbalik?

1.3  Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah.
1. Melakukan pengujian peranan khlorofil, intensitas cahaya dan panjang                                                                           gelombang cahaya daalam fotosintes.
2. Menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap laju fotosintesa



BAB II. METODOLOGI
2.1  Waktu dan Tempat
·   Hari                    : Senin
·   Tanggal              : 30 April 2012
·   Tempat               : Lab Tanaman

2.2  Alat dan Bahan
·   Alat       :
1.      Erlemeyer 1000 cc
2.      Corong glass
3.      Plastik transparan warna : Merah, ungu, nila, biru, kuning, hijau dan jingga
4.      Stop watch
5.      Ember plastik
6.      Gunting
7.      Tabung reaksi
·   Bahan     :
1.      Tanaman Hidrilla verticulata
2.      Air

2.3  Prosedur Kerja
1.      Persiapkan Erlenmeyer 1000 cc, corong glass dan tabung reaksi
2.      Persiapkan ember plastik dan isidengan air sampai ¾ bagian
3.      Ambil tanaman Hidrilla verticula secukupnya dan letakkan erlenmeyer. Kemudian tutup tanama dengan coorng glas terbalik dengan ujung corong tertutup tabung reaksi (semua pekerjaan ini dilakukan dalam ember berisi air, agar tidak terdapat gelembung udara corong ditutup dengan tabung reaksi)
4.      Setelah siap angkat erlenmayer dari dalam ember dan tempatkan gelas ukur ditempat yang terkena sinar matahari penuh.
5.      Ulangi pengisian gelas ukur tersebut. Setelah itu, tutup salah satu dari gelas ukur tersebut menggunakan plastik transparan yang berwarna merah.
6.      Letakkan keduanya pada daerah yang terkena matahari penuh.
7.      Amati peristiwa yang terjadi selama 10 menit.
8.      Ulangi praktikum sebanyak 3 kali.
9.      Kemudian pindahkan erlenmeyer tersebut ketempat yang terlindungi dari sinar matahari. Amati peristiwa yang terjad, selama 10 menit.
10.  Lakukan percobaan tersebut sebanyak 3 kali. 


0 komentar:

Posting Komentar