PUPUK PEMUPUKAN
Keanekaragaman
bakteri dan jalur metabolismenya menyebabkan bakteri memiliki peranan yang
besar bagi lingkungan.[5]
Sebagai contoh, bakteri saprofit
menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran
organisme.[5]
Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat
dan senyawa organik
lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih
sederhana.[5]
Contoh bakteri saprofit antara lain Proteus
dan Clostridium.[5]
Tidak hanya berperan sebagai pengurai senyawa organik, beberapa kelompokbakteri
saprofit juga merupakan patogen oportunis.[5]
Frankia alni,
salah satu bakteri pengikat N2 yang berasosiasi dengan tanaman
membentuk bintil akar.
Kelompok bakteri
lainnya berperan dalam siklus
nitrogen, seperti bakteri nitrifikasi.[2]
Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat
dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah.[46]
Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof.[46]
Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu nitritasi (oksidasi amonia (NH4)
menjadi nitrit (NO2-)) dan nitratasi (oksidasi senyawa
nitrit menjadi nitrat (NO3)).[46]
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan
senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat.[46]
Setelah reaksi nitrifikasi selesai, akan terjadi proses dinitrifikasi
yang dilakukan oleh bakteri denitrifikasi.[46]
Denitrifikasi sendiri merupakan reduksi anaerobik senyawa nitrat
menjadi nitrogen bebas (N2) yang lebih mudah diserap dan
dimetabolisme oleh berbagai makhluk hidup.[2]
Contoh bakteri yang mampu melakukan metabolisme ini adalah Pseudomonas
stutzeri, Pseudomonas aeruginosa,
and Paracoccus
denitrificans.[47] Di
samping itu, reaksi ini juga menghasilkan nitrogen dalam bentuk lain, seperti
dinitrogen oksida (N2O).[2]
Senyawa tersebut tidak hanya dapat berperan penting bagi hidup berbagai
organisme, tetapi juga dapat berperan dalam fenomena hujan
asam dan rusaknya ozon.[2]
Senyawa N2O akan dioksidasi menjadi senyawa NO dan selanjutnya
bereaksi dengan ozon (O3) membentuk NO2- yang
akan kembali ke bumi dalam bentuk hujan asam (HNO2).[2]
Di bidang pertanian
dikenal adanya suatu kelompok bakteri yang mampu bersimbiosis
dengan akar tanaman atau hidup bebas di tanah
untuk membantu penyuburan tanah.[5]
Kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah bakteri pengikat nitrogen atau
singkatnya bakteri nitrogen. Bakteri nitrogen
adalah kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen
(terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa
amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh
bantuan enzim nitrogenase.[48][49]
Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis
dengan tanaman kacang-kacangan dan polong
untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme berupa nodul atau bintil
akar untuk mengikat nitrogen bebas di udara yang pada
umumnya tidak dapat digunakan secara langsung oleh kebanyakan organisme.[49][2]
Secara umum, kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah rhizobia,
termasuk di dalamnya genus bakteri Rhizobium, Bradyrhizobium, Mesorhizobium, Photorhizobium,
dan Sinorhizobium.[2]
Contoh bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan
yaitu Rhizobium
leguminosarum, yang hidup di akar membentuk nodul atau
bintil-bintil akar.[2]
0 komentar:
Posting Komentar